15 Sep Tips Membuat dengan Project Charter
Project Charter adalah dokumen yang esensial dalam pengerjaan proyek. Tanpa Project Charter, dokumentasi perencanaan dan pengerjaan proyek tidak akan ada. Lalu seperti apa Project Charter ini dan bagaimana cara membuatnya?
Project Charter
Menurut Bayu Aditya Firmansyah PMP dalam Youtube Avenew Indonesia, Project Charter adalah sebuah dokumen formal yang memberikan otorisasi kepada Project Manager untuk menjalankan proyek. Project Charter memuat:
- Obyektif/Tujuan Proyek
- Asumsi-Asumsi Awal
- Target
- Indikator Kesuksesan Proyek
- Dokumen-Dokumen Bisnis yang Relevan
- Justifikasi Proyek
- Poin-Poin Kesimpulan
- Waktu/Durasi Proyek
- Anggaran
- Risiko
Selain itu, Project Charter merupakan bagian dari komitmen project sponsor untuk memprioritaskan proyek tersebut. Sisi Formal dari Project Charter juga membuat sponsor paham akan garis besar proyek yang akan dikerjakan dan siapa otoritas yang mengerjakan proyek tersebut.
Tips Membuat Project Charter
Dalam membuat Project Charter ada tiga langkah yang musti diperhatikan:
- Dengarkan Masukan Dari Anggota Tim
Proyek bukanlah kerja satu orang saja. Ada banyak pihak yang terlibat di dalamnya. Maka dari itu, libatkan anggota tim dalam merumuskan tujuan, tonggak pencapaian, dan letak potensi ancaman risiko yang akan dihadapi proyek.
- Tulis Secara Ringkas dan Jelas
Project Charter seyogyanya adalah dokumen pendek yang komprehensif. Project Charter yang baik hanya menjelaskan gambaran besar dari proyek tanpa perlu terlalu mendetail. Penggunaan grafik dan poin-poin penting akan membantu presentasi Project Charter yang ringkas tapi tetap jelas dan komprehensif.
- Buat Template
Ketika sebuah proyek selesai, jangan buang waktu untuk membuat Project Charter lagi dari awal. Pembuatan template Project Charter akan membantu Project Manager dalam persiapan pengerjaan proyek selanjutnya.
No Comments