Bagaimana Cara Memilih Proyek yang Layak (Feasible)?

Bagaimana Cara Memilih Proyek yang Layak (Feasible)?

Di dalam dunia bisnis, kita sering dihadapkan dengan tantangan bagaimana menilai bahwa proyek yang kita ajukan ataupun akan kita kerjakan adalah layak atau feasible, dan dengan keterbatasan waktu, biaya ataupun sumber daya, kita harus bisa memilih proyek yang paling banyak memberikan manfaat (benefit).

Kelayakan dari sebuah proyek dapat ditentukan dalam bentuk kualitatif maupun kuantitatif. Proyek-proyek yang diperhitungkan memenuhi kelayakan dapat dilaksanakan sedangkan proyek-proyek yang kurang memberikan keuntungan tidak dikerjakan. Secara kuantitatif, terdapat beberapa metode perhitungan yang bisa digunakan untuk penentuan kelayakan proyek. Proyek yang cukup kompleks dapat menggunakan parameter yaitu Payback Period atau Break-even Point, Return on Investment (RO), Internal Rate of Return (IRR), Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Oppurtinity Cost.

  1. Payback Period atau Break-even Point

Parameter ini termasuk yang paling umum digunakan yang mana payback period merupakan suatu titik dalam proyek di mana pendapatan (revenue) sama dengan biaya (cost) yang dikeluarkan  revenue = cost.

  1. Return on Investment (ROI)

Secara sederhana, ROI merupakan sebagai ukuran finansial berapa banyak laba yang mungkin didapat dari biaya yang diinvestasikan. ROI didapatkan dengan cara membagi keuntungan rata-rata dengan biaya rata-rata yang diharapkan selama periode siklus hidup proyek.

  1. Internal Rate of Return (IRR)

IRR digunakan untuk membandingkan dengan tujuan keuangan strategis lainnya. IRR merupakan tingkat bunga yang mana nilai sekarang (net present value) dari semua pendapatan sama dengan nilai sekarang dari semua biaya.

  1. Net Present Value (NPV)

NPV adalah perbedaan antara nilai sekarang (present value) dari penerimaan dan biaya proyek. NPV menggunakan IRR perusahaan atau indeks suku bunga lainnya.

  1. Benefit to Cost Ratio (BCR)

BCR merupakan metode pengukuran kelayakan proyek yang sangat berguna karena BCR menyediakan informasi yang membandingkan manfaat (benefit) dari proyek dan biaya (cost) yang dikeluarkan.

  1. Opportunity Cost

Opportunity cost merupakan biaya dari peluang lain yang terlewatkan dengan menginvestasikan uang dalam proyek, dengan kata lain merupakan biaya peluang yang hilang, kehilangan manfaat dari proyek yang tidak dipilih. Konsep dari opportunity cost yaitu semakin kecil opportunity cost semakin baik, karena tidak diinginkan untuk kehilangan kesempatan yang besar.

 

Untuk mempelajari lebih dalam mengenai cara perhitungannya dan bagaimana memilih proyek, silahkan membaca buku Start Your Project

avenew
board@avenew.co.id
No Comments

Post A Comment

WhatsApp Type your message